Rabu, 30 Januari 2019

Ilmu Galenika

GALENIKA

Galenika merupakan kata yang berasal dari seorang tabib bernama Claudius Galenos (galen)keturunan Yunani yang melakukan praktik pembuatan obat - obatan dari tumbuhan dan hewan.Secara singkat ilmu galenika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang didalamnya mempelajari tentang cara pembuatan sediaan obat (preparat) dengan cara yang sederhana menggunakan bahan alam (tumbuhan dan hewan). 



TUJUAN
Tujuan dibuatnya sediaan galenika antara lain sebagai berikut :
  1. Memisahkan kandungan obat dari bagian lain simplisia yang dianggap tidak bermanfaat
  2. Membuat sediaan yang mudah di aplikasikan/digunakan secara sederhana
  3. Membuat kandungan zat aktif dalam obat dapat stabil dan bertahan lama

BENTUK
Tedapat beberapa bentuk dari sediaan galenika, antara lain:
  1. Hasil dari penarikan/ekstraksi : Ekstrakta, Tinctura, Decocta dan Infusa
  2. Hasil Penyulingan :Aqua Aromatika, Olea Velatilia ( minyak menguap), Olea pinguia (minyak lemak)
  3. sirup
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
Dalam hal pembuatan sediaan galenika, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :
  1. Derajat kehalusan : Dalam beberapa kasus semakin halus bentuk simplisia, maka semakin mudah disarinya kandungan zat aktif, tetapi terlalu halus tidak direkomendasikan tergantung dari jenis simplisianya.
  2. Konsentrasi: Kejelasan konsentrasi terhadap kandungan zat aktif dapat memudahkan dalam pembuatan obat.
  3. Suhu dan lamanya waktu : Penggunaan temperatur dan waktu yang dilakukan disesuaikan dengan informasi dari jenis simplisia yang dipakai, Contohnya adalah informasi titik didih maksimum dari simplisia yang digunakan.
  4. Bahan penyari dan Cara penyarian : Larutan penyari yang digunakan tergantung dari senyawa target yang akan di sari berdasarkan  polaritasnya. Cara penyarian disesuaikan dari daya serap larutan penyari terhadap sample.

CARA PENARIKAN/ EKSTRAKSI
Terdapat beberapa cara teknik penarikan untuk sediaan galenika yang disesuaikan berdasarkan dari sifat senyawa target yang akan di sari berupa ketahanan zat terhadap panas atau tidak. Yaitu antara lain :
  1. Maserasi : Merupakan teknik penarikan yang bersifat dingin yaitu dengan cara merendam simplisia       menggunakan larutan penyari dengan suhu 15 derajat hingga 25 derajat selsius Hasil gambar untuk maserasi
  2. Digerasi : Hampir sama dengan maserasi, yang membedakan adalah suhu yang digunakan yaitu 35                    hingga 45 derajat selsius. 
  3. Perkolasi : Merupakan teknik penarikan dengan cara merendam simplisia menggunakan larutan                           penyari dalam alat yang disebut perkolator. Dibagian bawah alat terdapat seperti keran                         yang fungsinya untuk mengeluarkan zat aktif yang terdorong larutan penyari berupa                              tetesan hingga memenuhi syarat yang ditetapkan.              Gambar terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perbedaan Antara IFRS Dan Farmasi Komunitas

Perbedaan antara IFRS dan apotek sangat signifikan, seperti diuraikan di bawah ini: 1. Rumah sakit adalah suatu institusi dari dan untuk   ...